Summary Jenis SIM
ERP (Enterprise Resource Planning)
ERP (Enterprise Resource Planning) adalah sebuah konsep untuk
merencanakan dan mengelola sumber daya perusahaan meliputi dana,
manusia, mesin, suku cadang, waktu, material dan kapasitas yang
berpengaruh luas mulai dari manajemen paling atas hingga operasional di
sebuah perusahaan agar dapat dimanfaatkan secara optimal untuk
menghasilkan nilai tambah bagi seluruh pihak yang berkepentingan (stake
holder) atas perusahaan tersebut.
PT. Semen Gresik adalah perusahaan bergerak di industri semen, yang
didirikan sejak tahun 1957. Pada bulan Juni tahun 2001, ERP mulai
diaplikasikan untuk mendukung bisnis proses yang ada di Semen Gresik
dengan penerapan pertama kali dilakukan di bagian finansial. Dengan
berjalannya waktu, implementasi dilakukan di bagian penjualan dan
kemudian di bagian manufakturing.
Ada beberapa hal yang melatar belakangi Semen Gresik untuk mengimplementasikan ERP (Garside, 2004), yaitu :
- Kebutuhan ‘Back Bone System’ yang kuat dan mampu memberikan informasi yang relevan dan tepat waktu.
- Kebutuhan integrasi sistem informasi Semen Gresik Group (SSG) guna mendapatkan sinergi yang lebih optimal.
- Jaringan distribusi Semen Gresik memiliki dua pabrik, dua puluh tiga gudang penyangga, seratus dua puluh distributor dan empat puluh Ekspeditur. Order dari distributor dapat dipenuhi dari pabrik maupun gudang penyangga sehingga perlu sistem informasi yang terintegrasi diantara pabrik, gudang dan distributor.
- Jaringan pengiriman semen sangat kompleks dan melibatkan Ekspeditur untuk menyelenggarakan jasa transportasi di Semen Gresik, menyebabkan kebutuhan untuk mengintegrasikan informasi-informasi yang berkaitan dengan pengiriman barang terutama dengan pihak Ekspeditur.
Semen Gresik sebenarnya telah menggunakan aplikasi buatan sendiri
(in-house development) berbasis program Foxbase dan database Sybase
sejak 1989. Sayangnya, aplikasi-aplikasi yang digunakan hanya untuk
menunjang operasional bisnis di tingkat departemen/bagian, dan belum
terintegrasi antara satu dan lainnya.
Karena itu, manajemen PT. Semen berkeinginan memiliki sistem informasi
yang bisa dipakai untuk menunjang aspek operasional, taktis bahkan
strategis. Sistem itu juga harus mampu menciptakan kemudahan, kecepatan
dan kenyamanan bagi mata rantai bisnis di lingkungan perusahaan:
pemasok, pelanggan, tiap departemen dan unit-unit di lingkungan Grup
Semen Gresik, serta stakeholder lainnya. Untuk merealisasikannya, pada
Oktober 2000 dibentuklah Tim Proyek Sistem Informasi Grup Semen Gresik.
proses implementasi dalam PT.Semen Gresik adalah sebagai berikut :
- Mendefinisikan rencana proyek yang realistis dan melaksanakan perubahan proses bisnis sesuai tujuan perusahaan.
- Melaksanakan tahap-tahap pengembangan dan penerapan sistem dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan target waktu yang ditentukan.
- Mengusulkan penunjukan konsultan dan penetapan platform Sistem Informasi Perusahaan.
- Menyusun rencana anggaran dan melaporkan realisasi biaya proyek.
- Melaksanakan pengadaan barang dan jasa dalam batas-batas tertentu yang ditetapkan oleh direksi.
- Membuat laporan manajemen secara berkala dan menyusun dokumentasi
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Manajemen
Rantai Pasokan atau disebut Supply Chain Management merupakan pengelolaan rantai siklus yang lengkap
mulai bahan mentah dari para supplier, ke kegiatan operasional di perusahaan,
berlanjut ke distribusi sampai kepada konsumen. Istilah supply chain management
pertama kali dikemukakan oleh Oliver dan Weber pada tahun 1982. Supply chain
adalah jaringan fisiknya, yakni perusahaan–perusahaan yang terlibat dalam
memasok bahan baku, memproduksi barang, maupun mengirimkannya ke pemakai akhir,
supply chain management adalah metode, alat, atau pendekatan pengelolaannya.
Definisi Supply Chain Management juga diberikan
oleh James A. dan Mona J. Fitzsimmons, yang menyatakan bahwa supply chain
management adalah sebuah sistem pendekatan total untuk mengantarkan produk ke
konsumen akhir dengan menggunakan teknologi informasi untuk mengkoordinasikan
semua elemen supply chain dari mulai pemasok ke pengecer, lalu mencapai tingkat
berikutnya yang merupakan keunggulan kompetitif yang tidak tersedia di sistem
logistik tradisional.
Sedangkan definisi Supply Chain Management menurut Chase,
Aquilano, Jacobs adalah sistem untuk menerapkan pendekatan secara total untuk
mengelola seluruh aliran informasi, bahan, dan jasa dari bahan baku melalui
pabrik dan gudang ke konsumen akhir. Oleh Robert J. Vokurka, Gail M. Zank dan
Carl M. Lund III supply chain management didefinisikan sebagai, “all the
activities involved in delivering a product from raw material through the
customer including sourcing raw material and parts, manufacturing and assembly,
warehousing and inventory tracking, order entry and order management,
distribution across all channels, delivery to the customer, and the information
system necessary to monitor all of the activities” . Stevenson mendefinisikan
supply chain management sebagai suatu koordinasi strategis dari rantai pasokan
dengan tujuan untuk mengintegrasikan manajemen penawaran dan permintaan.
Russell dan Taylor mendefinisikan bahwa supply chain management adalah
mengelola arus informasi, produk dan pelayanan di seluruh jaringan baik itu
pelanggan, perusahaan hingga pemasok.
Change Shop
Serangkaian alat untuk mengumpulkan umpan balik, melacak kemajuan, membuat
rencana perubahan, membuat model skenario bagaimana-jika, dan membandingkan
kemajuan Anda dengan bisnis lain.
Change Shop adalah aplikasi berbasis cloud yang ramah-mobile untuk
menavigasi rencana komitmen perubahan, perkiraan resistensi dan banyak alat
lainnya yang akan membantu tim Anda menangani perubahan dalam proses atau beban
kerja. Aplikasi mereka berfokus pada
umpan balik kolaboratif, survei dan pengumpulan data, dan berbagai gaya laporan
untuk mengevaluasi kesiapan dan kemampuan tim Anda untuk perubahan dan untuk
membuat saran yang sesuai.
Platform ini akan bekerja paling baik untuk manajemen perubahan yang
melibatkan tim atau kelompok yang berbeda di mana umpan balik kolaboratif yang
konstan adalah suatu keharusan. Simulator Perubahan mereka akan membantu bagi siapa pun yang
mungkin gelisah tentang perubahan atau terpaku pada “Bagaimana-jika”.
Sementara The Change Shop menawarkan beragam alat, ia akan mendapat
manfaat dari sistem tambahan untuk manajemen kepatuhan dan manajemen pelatihan. Sebagai perangkat lunak yang
relatif baru dalam ruang manajemen perubahan, setelah diluncurkan pada tahun
2018, selalu ada kemungkinan bahwa lebih banyak fitur datang dalam pembaruan di
masa mendatang.
Change Shop mulai dari $ 29 / bulan hingga 2500
pengguna dan memiliki demo gratis.
Transaction Processing System
Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing System disingkat TPS) adalah sistem yang menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan pengolahan data pada suatu organisasi. Sistem yang ber-interaksi langsung dengan sumber data (misalnya pelanggan) adalah sistem pengolahan transaksi, dimana data transaksi sehari-hari yang mendukung operasional organisasi dilakukan. Tugas utama TPS adalah mengumpulkan dan mempersiapkan data untuk keperluan sistem informasi yang lain dalam organisasi,misalnya untuk kebutuhan sistem informasi manajemen, atau kebutuhan sistem informasi eksekutif. Teknik pengolahan data yang biasa diperoleh ada empat macam, yaitu: Batch processing : data yang diperoleh dari sumber data biasanya dikumpulkan atau ditumpuk, lalu diproses pada waktu-waktu tertentu, misalnya data dikumpulkan antara jam 8:00 sampai dengan jam 12:00, kemudian diproses mulai jam 14 Online processing : data yang diperoleh dari sumber data langsung diproses pada saat diterima, yang mungkin terjadi adalah antrian data untuk menunggu giliran, misalnya pemrosesan yang dilakukan pada saat melakukan transaksi online di depan teller bank.* Real-time processing : pemrosesan data tidak boleh ditunda karena waktu sangat kritis,penundaan pengolahan dapat mengakibatkan sesuatu yang fatal. Misalnya pengolahan data hasil pemantauan aktivitas gunung berapi.* Inline processing : biasa juga disebut sebagai hybrid-processing, yaitu kombinasi antarabatch-processing dan online-processing. Misalnya pengolahan transaksi di supermarket, dimana transaksi penjualan melalui POS (point of sale) langsung dilakukan (online),tetapi pengolahan lebih lanjut tentang persediaan barang dilakukan setiap jam 10:00 malam.
Salah satu bentuk penerapan Transaction Processing System (TPS) yaitu dilakukan pada sistem Bank Mandiri yaitu bernama Mandiri Eletronic Foreign Exchange (Mandiri E- FX). Mandiri E-FX ini adalah fasilitas bagi para nasabah dan juga cabang Bank Mandiri untuk melakukan transaksi valuta asing berbasis platform electronic banking.
Office Automation System (OAS)
Office automation System ialah penggunaan alat
elektronik untuk memudahkan komunikasi formal dan informal terutama berkaitan
dengan komunikasi informasi dengan orang-orang di dalam dan di luar perusahaan
untuk meningkatkan produktivitas kerja. Otomatisasi kantor dimulai pada tahun
1964, ketika IBM memasarkan mesin yang disebut Magnetic Tape / Selectric
Typewriter ( MT/ST) yaitu mesin ketik yang dapat mengetik kata-kata yang telah
direkam dalam pita magnetik secara otomatis.
Knowledge Works System (KWS)
Knowledge
Work System adalah aplikasi komputer yang dirancang untuk membantu “knowledge
workers ” (profesional yang menggunakan informasi sebagai input utama mereka
dan yang utama produk informasi yang distilasi) untuk menangkap dan mengatur
informasi pekerjaan aktivitas, dan untuk belajar, memprioritaskan , dan
melaksanakan tugas-tugas mereka lebih efisien dan efektif. KWS mengintegrasikan
metode dan teknologi dari disiplin ilmu manajemen informasi, alur kerja,
penjadwalan kerja, agen perangkat lunak, dan pengukuran kerja menjadi “Dukungan
Kinerja Lingkungan.” KWS meningkatkan produktivitas dengan memberikan informasi
tugas spesifik yang diperlukan, dan dengan berasosiasi semua alat otomatis,
agen perangkat lunak, dan referensi dokumen multimedia yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan tugas tertentu.
KWS adalah “groupware” dirancang untuk digunakan oleh kelompok kerja kolaboratif. Proses dapat ditugaskan di seluruh organisasi untuk mendukung manajemen matrixed. Knowledge workers dapat menetapkan tugas-tugas untuk diri mereka sendiri, untuk knowledge workers lain, atau sekelompok knowledge workers . KWS meningkatkan koordinasi workgroup dengan memungkinkan knowledge workers untuk mengambil dan memperbarui tonggak, penyelesaian tugas, dan informasi prioritas status. Knowledge Management terlihat simple, tetapi bisa memberikan kontribusi dan inspirasi bagi suatu perusahaan dan dalam mengembangkan perusahaan tersebut kea rah yang lebih terstuktur, bersaing dan maju. Teknik knowledge management bagi kebutuhan bisinis adalah bagaimana suatu perusahaan dapat tetap melayani kebutuhan pelanggannya dengan melakukan beberapa hal berikut :
KWS adalah “groupware” dirancang untuk digunakan oleh kelompok kerja kolaboratif. Proses dapat ditugaskan di seluruh organisasi untuk mendukung manajemen matrixed. Knowledge workers dapat menetapkan tugas-tugas untuk diri mereka sendiri, untuk knowledge workers lain, atau sekelompok knowledge workers . KWS meningkatkan koordinasi workgroup dengan memungkinkan knowledge workers untuk mengambil dan memperbarui tonggak, penyelesaian tugas, dan informasi prioritas status. Knowledge Management terlihat simple, tetapi bisa memberikan kontribusi dan inspirasi bagi suatu perusahaan dan dalam mengembangkan perusahaan tersebut kea rah yang lebih terstuktur, bersaing dan maju. Teknik knowledge management bagi kebutuhan bisinis adalah bagaimana suatu perusahaan dapat tetap melayani kebutuhan pelanggannya dengan melakukan beberapa hal berikut :
- Meningkatkan keluwesan dan adaptasi perusahaan
- Beroperasi dengan fixed assets dan overhead
- Sumber daya manusia, persediaan dan fasilitas yang optimal
- Menciptakan berbagai knowledge dan terus belajar
- Memberdayakan karyawan
- Melakukan perubahan-perubahan/inovasi
- Memperpendek waktu produksi agar lebih efektif
- Menghasilkan produk yang bermutu dan dapat bersaing
- Mempercepat atau memberikan pelayanan yang nyaman
- Mendapatkan informasi
Decision Support Systems (DSS)
Decision support systems (DSS)
atau bisa juga disebut Sistem pendukung keputusan adalah sistem berbasis software yang dimaksudkan untuk
membantu manajer dalam pengambilan keputusan dengan mengakses sejumlah besar
informasi yang dihasilkan dari berbagai sistem informasi terkait yang terlibat
dalam proses bisnis organisasi, seperti sistem automatis kantor, sistem
pemrosesan transaksi, dll.
DSS menggunakan ringkasan informasi, pengecualian, pola, dan tren menggunakan model analisis. Sistem pendukung keputusan membantu dalam pembuatan keputusan namun tidak harus memberikan keputusan itu sendiri. Para pengambil keputusan mengumpulkan informasi yang berguna dari data mentah, dokumen, pengetahuan pribadi, dan / atau model bisnis untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
DSS menggunakan ringkasan informasi, pengecualian, pola, dan tren menggunakan model analisis. Sistem pendukung keputusan membantu dalam pembuatan keputusan namun tidak harus memberikan keputusan itu sendiri. Para pengambil keputusan mengumpulkan informasi yang berguna dari data mentah, dokumen, pengetahuan pribadi, dan / atau model bisnis untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
Comments
Post a Comment